Posts

Showing posts from May, 2021

CARA PENGGUNAAN APAR

Image
  Alat Pemadam Api Ringan atau biasa disebut APAR merupakan suatu alat pemadam manual yang digunakan pada tahap dini terjadinya kebakaran. APAR dipasang maksimal 1,5 meter tingginya dari lantai. Idealnya, jarak antar APAR 25 meter pada lokasi normal, sedangkan untuk tempat yang beresiko kebakaran, APAR dipasang dengan jarak 15 meter. Salah satu pengetahuan dan ketrampilan yang diwajibkan untuk diketahui bagi semua petugas rumah sakit dalam penilaian akreditasi, adalah mampu menggunakan APAR dengan baik dan benar. Untuk memudahkan penggunaan APAR bagi petugas rumah sakit, ingatlah kata PASS.  Berikut tahapan penggunaan APAR dengan kata kunci PASS : 1. P : Pegang Pin, putar dan tarik     Pada kepala APAR terdapat pin pengunci yang berfungsi mengunci tabung APAR agar isinya tidak mudah keluar. APAR yang belum pernah digunakan biasanya masih tersegel dengan gelang, maka untuk bisa digunakan gelang itu harus diputus terlebih dahulu dengan cara memutar pin...

KODE BENCANA DI RUMAH SAKIT

Image
    Salah satu hal penting dalam prosedur tanggap darurat adalah prosedur pemberitahuan dalam sistem komunikasi internal di rumah sakit. Kemungkinan terjadinya bencana di rumah sakit, setiap saat dapat terjadi. Keadaan darurat dalam masyarakat, bencana eksternal ataupun bencana internal rumah sakit, dapat menimbulkan gangguan dalam proses pelayanan kesehatan.  Penilaian resiko dan kesiapsiagaan terhadap bencana di rumah sakit dapat diketahui dari hasil assessment Hazard Vulnerability Analysis (HVA) , yang setiap tahunnya diassessment oleh Komite K3RS. HVA adalah cara untuk menganalisa bahaya atau bencana, serta dampak dari hazard tersebut terhadap rumah sakit, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk dapat mengkomunikasikan bencana yang terjadi di rumah sakit kepada semua petugas, dengan tidak mengganggu kenyamanan pasien di dalam rumah sakit, maka perlu adanya pemberitahuan  dengan penyebutan suatu kode yang hanya dapat dipahami oleh petugas ruma...

MENGENAL ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUMAH SAKIT

Image
  Alat Pelindung Diri atau lebih dikenal dengan singkatan APD adalah peralatan yang dipakai Petugas kesehatan pada saat bekerja, untuk melindungi dirinya dari bahaya Fisika, Kimia dan Biologis. Penggunaan APD oleh Petugas diharapkan dapat melindungi pakaian, kulit, membran mucosa Petugas, dari resiko terpajan darah, cairan tubuh, sekret, kulit yang tidak utuh atau selaput lendir pasien. Selain itu juga penggunaan APD oleh Petugas, dapat melindungi pasien dari paparan Petugas itu sendiri. Mari kita mengenal jenis APD yang sering digunakan di Rumah sakit :   1. Gloves (Sarung Tangan) Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan dari kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret, benda-benda yang terkontaminasi dan lain sebagainya. Ada 3 jenis sarung tangan yang biasa digunakan di rumah sakit, yaitu  sarung tangan bersih, steril dan untuk rumah tangga. Sarung tangan yang ideal harus tahan robek, tahan bocor, biocompatibility (tidak toksik) dan pas di tangan. Sar...

MENGENAL B3 DI RUMAH SAKIT

Image
    B3 adalah singkatan dari Bahan Berbahaya dan Beracun, merupakan suatu zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran, yang dapat membahayakan  kesehatan dan lingkungan secara langsung maupun tidak langsung. B3 bersifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.  Di rumah sakit, B3 dapat berupa bahan kimia, obat kanker (sitostatika), reagensia, antiseptik dan disinfektan, limbah infeksius, bahan radioaktif, insektisida, pestisida, pembersih, detergen, gas medis dan gas non medis. Keragaman jenis B3 yang ada di rumah sakit, membuat rumah sakit menjadi salah satu industri yang diwajibkan mampu mengelola B3 dengan baik.  Pengelolaan B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengangkutan, penggunaan, pengolahan dan pembuangan limbah B3. Penerimaan B3, harus disertai dengan Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS adalah lembar petunjuk yang berisi informasi B3...

LIMBAH MEDIS

Image
  Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah sakit, baik aktivitas klinik maupun penunjang lainnya, dalam bentuk padat, cair atau gas. Limbah rumah sakit dikelompokkan menjadi 2 yaitu limbah medis dan limbah non medis . Pengolahan limbah rumah sakit dilakukan sejak dari tahap pembuangan limbah oleh Petugas, pasien dan pengunjung rumah sakit. Penting sekali pemahaman dan kepedulian mengenai proses pembuangan limbah rumah sakit, terutama limbah medis bagi Tenaga Kesehatan,  yang merupakan penghasil limbah medis. Limbah medis digolongkan sebagai limbah B3, sehingga pengelolaan limbah medis rumah sakit yang tidak benar, bukan saja diancam dengan tuntutan hukum , tetapi juga dapat membahayakan keselamatan dan keamanan jiwa maupun lingkungan . Rumah sakit merupakan penghasil limbah medis terbanyak, sehingga membutuhkan pengolahan limbah yang baik, sejak awal sebelum diangkut ke tempat pengumpulan dan dimusnahkan. Rata-rata limbah m...

SISTEM MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Image
    Memahami sistem organisasi rumah sakit merupakan langkah awal dalam menjalankan semua kegiatan pelayanan rumah sakit. Kegagalan dalam memahami sistem organisasi, berdampak pada penerapan seluruh sistem rumah sakit, mulai dari prosedur kerjanya hingga sistem pelaporan. Rumah sakit bisa saja memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun berbagai ketimpangan dalam sistem akan terus mengganggu proses pelayanan rumah sakit. Ibarat membangun rumah tanpa tiang-tiang penyangga, dinding rumah senantiasa bergoyang dan mengancam keselamatan penghuni rumah. Pada umumnya suatu organisasi memiliki stakeholder tertentu. Rumah sakit memiliki keistimewaan, dimana organisasinya memiliki stakeholder yang tidak terbatas,  baik internal maupun eksternal . Stakeholder internal rumah sakit terdiri dari berbagai macam profesi, pengetahuan dan ketrampilan. Tingkat pendidikan yang ada di rumah sakit beragam, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Demikian pul...

SEKILAS TENTANG SNARS EDISI 1

Image
    Sejak ditetapkan pada tahun 1995 untuk menilai mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia, standar akreditasi beberapa kali mengalami perubahan. Standar akreditasi menjadi acuan untuk menilai kepatuhan rumah sakit terhadap standar pelayanan kesehatan. Hingga desember 2017, berlaku  Standar akreditasi versi 2012, dan  pada januari 2018 penilaian mutu pelayanan rumah sakit mulai menggunakan standar akreditasi yang baru, yang diberi nama Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1.  Berbeda dengan standar akreditasi sebelumnya, SNARS edisi 1 dibuat dengan memperhatikan kondisi dan situasi rumah sakit di Indonesia. Proses penyusunan SNARS Edisi 1, melalui beberapa tahapan dengan berpatokan pada prinsip standar akreditasi dari The International Society for Quality in Health Care (ISQua). Masukan dari berbagai pihak, Rumah Sakit di Indonesia serta masyarakat umum menjadi perhatian utama dari Tim Penyusun untuk memperbaiki standar pelayan...

K3RS DALAM STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Image
    Sejak akhir abad ke 18, program-program K3 telah banyak diterapkan dalam sektor industri. K3 merupakan salah satu program, yang memperoleh perhatian penting dalam manajemen industri. Pada struktur organisasi perusahaan industri, departemen K3 menempati salah satu departemen penting yang letaknya dibawah Pimpinan atau General Manajer. Pada perusahaan industri, pesan-pesan keselamatan sudah terlihat sejak sebelum kita memasuki lokasi industri, dan akan selalu tampak ketika kita masuk ke dalam wilayah itu.  Dalam bidang kesehatan khususnya di Indonesia, program-program K3 sudah mulai bergeliat sejak UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ditetapkan. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan dituntut untuk ikut serta menyelenggarakan program-program K3. Sebagai salah satu industri dalam bidang kesehatan, rumah sakit justru terindikasi memiliki banyak masalah-masalah K3 yang tidak terdeteksi. Implementasi K3 di rumah sakit berjalan terseok-seo...

STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT DALAM SNARS EDISI 1

Image
  Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 merupakan standar pelayanan yang berfokus pada pasien, dengan pendekatan manajemen resiko. Dalam SNARS Edisi 1 yang mulai berlaku pada 1 januari 2018, terdapat pengelompokan standar berdasarkan fungsi-fungsi umum dalam organisasi perumahsakitan.  Standar Manajemen Rumah Sakit merupakan salah satu dari lima (5) kelompok standar yang ada dalam SNARS Edisi 1.  Pada kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit terdapat 6 Bab yang memiliki fungsi sejenis, terkait masalah manajemen rumah sakit. Berikut penjelasan dari 6 Bab yang terdapat dalam kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit : 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Standar PMKP pada dasarnya merupakan tujuan utama pelayanan kesehatan. Terjaminnya mutu dan keselamatan pasien adalah tujuan dari semua pelayanan yang dilaksanakan oleh semua unit kerja yang ada di rumah sakit. Rumah sakit wajib membangun budaya mutu dan keselamatan ke arah pe...

JASA PELAYANAN DALAM SISTEM REMUNERASI RUMAH SAKIT

Image
    Salah satu karakteristik rumah sakit adalah adanya mekanisme pembayaran jasa pelayanan dalam sistem remunerasinya. Akan tetapi pembagian jasa pelayanan ini seringkali menjadi sumber konflik di rumah sakit. Beberapa metode pembagian jasa pelayanan telah diterapkan dari tahun ke tahun untuk meminimalisir hal ini. Namun munculnya kebijakan baru dapat mempengaruhi metode pembagian jasa yang sudah ada, sehingga dibutuhkan metode baru lagi yang mampu meminimalisir rasa keadilan semua pihak. Jasa pelayanan merupakan bagian dari sistem remunerasi rumah sakit. Remunerasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai pemberian hadiah (penghargaan atas jasa dan sebagainya) atau imbalan. Dalam PerMenDagri No. 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah, dikatakan bahwa remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan atau pensiun. Sedangkan d...